HUT RI Ke-78, Perkumpulan Kampung Lebak Honje Kreatif (KLHK), Tanam Talas Beneng Berharap Rakyat Lebih Sejahtera

Majalengka || Corongkita.com –  Tantan Alief Rocmansyah, Ketua Perkumpulan Kampung Lebak Honje Kreatif (KLHK) kembali membuat gebrakan dalam pergerakan ekonomi kerakyatan dengan meluncurkan Kewirausahaan Berbasis Agribisnis Talas Beneng.
Dengan peluncuran program pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia Ke – 78,

Tantan berharap program tersebut menjadi doa dan jalan akan datangnya kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Sebagaimana diketahui tanaman endemik asli indonesia yang memiliki nama latin Xanthosoma Undipes K.Koch ini sedang populer di kalangan petani. Selain dimanfaatkan umbinya sebagai bahan pangan, daunnya dapat diolah menjadi bahan pengganti tembakau pada rokok, sedangkan pelepahnya dapat digunakan sebagai sumber pakan alami yang bermanfaat bagi pakan peternakan.
Perkumpulan Kampung Lebak Honje Kreatif (KLHK) kini sedang fokus untuk ikut berperan dalam Pembangunan Bangsa Indonesia. Keberadaan perkumpulan kami semoga bermanfaat bagi orang banyak. Ibarat dari daun, batang, hingga umbinya selalu berguna bagi siapa saja yang membutuhkannya,” Ungkapnya,

Perkumpulan Kampung Lebak Honje Kreatif pada acara Peluncuran Program Kewirausahaan Berbasis Agribisnis Talas Beneng dengan Tema Festival Talas Beneng Tanam Serempak yang di prakarsai oleh Pihak Mahasiswa/Mahasiswi Universitas Sebelas Maret yang dilaksanakan di lokasi sental produksi talas beneng di Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka pada Senin, 21 Agustus 2023.

Menurutnya, “Tanaman ini cukup diminati para petani, karena mudah budidayanya dan luas pangsa pasarnya. Bukan hanya dikenal di Jawa, tapi di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi dan hampir seluruh Indonesia. Karenanya melalui Perkumpulan Kampung Lebak Honje Kreatif kita ingin memberikan dukungan nyata dalam penyiapan SDM, kelembagaan, industri, dan pasarnya, agar gairah budidaya Talas Beneng tidak pupus di tengah jalan,”.

Sementara itu Mutya selaku Ketua Tim KKN dan Riset Universitas Sebelas Maret mengaku, dirinya memilih Kabupaten Majalengka sebagai Sentra Penelitian Talas Beneng, karena di wilayah tersebut telah bekerjasama dengan Kelompok Tani Kampoeng Agrimaniis salah satu sentra pengolahan daun Talas Beneng mitra binaan Perkumpulan Kampung Lebak Honje Kreatif.dengan Peluncuran Program Kewirausahaan Berbasis Agribisnis Talas Beneng “Festival Talas Beneng Tanam Serempak” diDesa Maniis, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka pada Senin, 12 Maret 2023.

“Budidaya Talas Beneng hanya akan maju bila terhubung dengan industri pengolahannya. Di Kabupaten Majalengka, kami telah menandatangani kerjasama dengan Kelompok Tani Kampeong Agrimaniis yang siap mengelelola daun talas beneng rajang untuk keperluan ekspor. Kelompok Tani Agrimaniis didorong sebagai industri penampungan hasil panen daun dari mitra petani dengan harga yang memadai. Kerjasama ini menempatkan Kelompok Tani Kampoeng Agrimaniis pada lini industri, sementara Perkumpulan Kampung Lebak Honje Kreatif (KLHK) akan tetap sebagai lembaga yang menjaga cita-cita sosial dalam bisnis tersebut. Dengan demikian gerakan Kewirausahaan Berbasis Agribisnis Talas Beneng akan lebih berwatak ekonomi kesejahteraan bagi rakyat ketimbang ekonomi kapitalistik,” ungkap Sekjed KLHK ini menjelaskan.
Peluncuran program Kewirausahaan Berbasis Agribisnis Talas Beneng dengan Tema Festival Talas Beneng Tanam Serempak berjalan dengan meriah,

Tak lupa Menyapaikan terimakasih atas ke hadir segenap jajaran Pemerintah, Camat Cingambul, BPP Kepala Desa Maniis, Ketua LMDH Kab: Majalengka, Ketua P4S Kab Majalengka, Aktivis Pertanian dan Masyarakat.
dan Selain itu, Pihak Universitas Sebelas Maret dari Jawa Tengah yang mana telah hadir dan turut serta memberikan semangat bagi para peserta untuk menghasilkan produk yang terbaik dari desa untuk dunia.

“Pasar masih terhampar luas baik di dalam maupun luar negeri. Yang terpenting ekosistem bisnis Talas Beneng Supaya harus terus dibenahi.dan Kedepan Berjayanya bisnis Talas Beneng jangan hanya dinikmati oleh konglomerasi, tapi juga harus berwatak sosial dengan menggerakkan ekonomi desa yang mengalami stagnasi,” ungkap Asep Abdul Kohar Ketua Kelompok Tani Kampoeng Agrimaniis.

(igun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *