Majalengka || Corongkita.com – Kasus meninggalnya anak SD umur 11 tahun di toilet masjid menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka. Bupati Majalengka, H. Eman Suherman mendatangi rumah duka di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura Selasa Malam (22/10/2025).
Bupati datang ke rumah korban , didampingi Sekda Aeron Randi, Ketua TP – PKK Hj. Iim Maemunah serta sejumlah kepala dinas. Ia disambut langsung oleh orang tua korban di tengah suasana duka yang masih menyelimuti keluarga.
Dalam kunjungan takziah itu, Bupati Eman menyampaikan duka cita mendalam sekaligus memastikan pemerintah daerah akan menanggung seluruh biaya otopsi korban.
“Saya bersama teman-teman dari pemerintah daerah hadir untuk menyampaikan silaturahmi sekaligus duka yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi terhadap anak Pak Eyo dan Ibu Sri,” ujar Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengatakan dirinya telah menerima laporan dari kepala desa setempat terkait biaya otopsi yang sempat menjadi perhatian keluarga korban.
“Barusan juga ada masukan dari Pak Kuwu bahwa korban ini kemarin pada saat diproses di rumah sakit untuk diotopsi ada biaya sampai Rp6 juta. Namun demikian, saya di pemerintah akan menanggung semua yang menjadi beban keluarga, termasuk untuk biaya otopsi,” ungkapnya.
Bupati juga mengaku turut prihatin atas kejadian tragis yang menimpa anak tersebut. Ia berdoa agar kedua orang tua korban diberi ketabahan dan kesabaran.
“Saya yakin beliau berdua (orang tua korban) orang yang taat beragama dan terlihat sangat tegar. Karena menyadari bahwa semua ini adalah ketentuan dari Allah. Namun tentu sebagai manusia, kita tidak bisa menutupi rasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam,” tuturnya.
Bupati mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai penyebab kematian korban. Ia meminta agar publik menunggu hasil resmi dari pihak kepolisian dan berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu liar.
“Saya sudah minta jangan sampai ada ruang-ruang emosi publik. Apalagi kalau sampai menimbulkan kegaduhan. Mari kita jaga suasana tetap kondusif,” ungkapnya.
Jadikanlah peristiwa tragis ini menjadi refleksi penting bagi semua pihak, terutama dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
“Ini bagian dari evaluasi bersama. Orang tua perlu lebih waspada, walau anak bermain atau mengaji di masjid. Karena musibah ini bukan disebabkan kenakalan anak, tapi perilaku orang dewasa yang tidak semestinya,” ujar Bupati.