Lebak || Corongkita.com – Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 148 Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Karantina) Banten dan Badan Karantina Indonesia (Barantin). Sebanyak 73 hewan penular rabies di Provinsi Banten milik masyarakat diberi vaksin secara gratis.
“Kita melakukan pemeriksaan hewan penular rabies (HPR) juga vaksinasi rabies gratis untuk pencegahan dan pengendalian rabies di wilayah Banten yang menjadi jalur strategis mobilitas hewan antarpulau,” ujar, Kepala Karantina Banten, Duma Sari, dilansir dari laman Antaranews, Sabtu (18/10/25).
Dalam kesempatannya, ia menjelaskan bahwa dari 73 ekor hewan penular rabies yang divaksin itu, yakni 54 ekor kucing, 11 ekor anjing, dan 8 ekor rakun.
Jika terjangkit rabies, hewan tersebut dapat menularkan penyakit itu melalui gigitan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan hewan penular rabies dan vaksinasi.
Ia mengungkapkan Provinsi Banten, harus menjadi daerah pencegahan dan pengendalian rabies karena memiliki jalur strategis mobilitas hewan antarpulau.
“Kita berharap pemeriksaan hewan penular rabies dan vaksinasi menjadi program berkelanjutan,” jelasnya.
Dalam peringatan HUT tersebut, ujar dia, juga dilakukan bakti sosial dengan mengumpulkan 148 kantong darah dari pedonor pegawai, mitra kerja dan masyarakat sekitar.
Kegiatan bakti sosial itu untuk memenuhi ketersediaan stok darah nasional. Disamping itu juga mengelar bazar murah yang melibatkan pelaku UMKM binaan pegawai Karantina Banten.
Beragam produk dijajakan, mulai dari sembako, makanan dan minuman, ikan hias, produk olahan, tanaman hias, pakaian, hingga perangkat elektronik.
Dengan bazar ini, ujar dia, pihaknya ingin membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan dengan harga terjangkau, sekaligus mendukung UMKM lokal agar lebih dikenal dan berdaya saing.
“Kami melaksanakan peringatan tahun ini menjadi momentum memperkuat komitmen pelayanan publik dan kepedulian sosial,” jelasnya.
Ia juga mengatakan untuk memperkuat edukasi publik tentang pentingnya peran karantina dalam melindungi sumber daya hayati.
Pelindungan terhadap hewan, ikan, dan tumbuhan tidak bisa dilakukan sendiri, namun dibutuhkan kolaborasi semua pihak agar Indonesia tetap aman dari hama dan penyakit yang mengancam ketahanan hayati dan keamanan pangan.
“Kami terus berupaya hadir sebagai mitra masyarakat,” jelasnya.
(Sumber : TBNews)