Jakarta || Corongkita.com – Melalui ajang International Metal Technology Taiwan (IMT Taiwan) ke-10 di Taiwan, kolaborasi Indonesia dan Taiwan di bidang teknologi hijau dan penguatan kapasitas industri terus menunjukkan perkembangan positif.
Kedua negara memperkuat kemitraan dalam membangun rantai pasok industri logam yang berkelanjutan dan berorientasi masa depan.
Turut hadir Direktur Korporasi dan Bisnis Internasional Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (GAMMA), Rahajeng Widya.
Rahajeng Widya, menyoroti pentingnya kolaborasi teknologi hijau dan peningkatan kapasitas SDM industri di Indonesia. Karena menurutnya kolaborasi ini bukan hanya etalase produk teknologi global.
“IMT Taiwan bukan hanya etalase produk teknologi global. Tetapi juga ruang strategis untuk menciptakan sinergi industri yang saling menguntungkan antara Taiwan dan Indonesia,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Sabtu (18/10/25).
Selanjutnya, ia menyebutkan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri logam dan mesin yang berkelanjutan. Baik sebagai basis produksi regional maupun sebagai mitra dalam transfer teknologi ramah lingkungan.
Ia juga menegaskan bahwa kemitraan harus berorientasi pada nilai tambah dan kesetaraan posisi antarnegara.
“Kami pastikan kerja sama dengan Taiwan, benar-benar memberi manfaat timbal balik dan memperkuat rantai pasok industri hijau,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum GAMMA Dadang Asikin juga menekankan bahwa partisipasi delegasi Indonesia di IMT Taiwan menjadi langkah nyata. Dan ini mempercepat transformasi industri nasional menuju manufaktur berteknologi tinggi dan rendah emisi.
“Melalui forum seperti ini, kami mendorong percepatan adopsi teknologi hijau. Selain itu membuka peluang investasi yang mendukung hilirisasi industri di dalam negeri,” ujarnya.
GAMMA berkomitmen memperluas kemitraan strategis dengan pelaku industri global di bidang precision engineering, component manufacturing, dan green industry innovation.
Sinergi tersebut diharapkan memperkuat daya saing Indonesia dalam menghadapi transisi industri global yang semakin hijau dan berkelanjutan.
(Sumber : TBNews)